Sabtu, 25 Agustus 2012

3 Hal ISTIMEWA . . .

Kamis, 12 Juli 2012

`` ~ INSPIRASI ~ ``

"Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (sesuai) dengan yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al An'am : 132).


"Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Dan  pada masing-masing terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap sesuatu yang berguna bagimu serta mohonlah  pertolongan dari Allah dan janganlah lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, maka jaganlah engkau katakan : seandainya aku kerjakan begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah : itu takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki dia lakukan.  Sesungguhnya mengada-ada itu membuka perbuatan setan." ( HR. Muslim)


"Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang paling baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl 97)


Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)


Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. - Nabi Muhammad Saw


Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli


Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. ~ Nabi Muhammad SAW


Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. ~ Nabi Muhammad SAW


Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas'ud


Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. ~ Bediuzzaman Said Nursi


Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara'. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, bererti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu bererti hatinya mati. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)


Tiada insan suci yg tidak mempunyai masa lampau. Tiada insan berdosa yg tak punyai masa depan (anonim)


Masa yang pergi tak akan kembali & umur semalam tak akan dilalui lagi maka jadikanlah hari ini lebih baik dari semalam & esok lebih baik dari hari ini (anonim)


"Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya di hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.
1. Pemimpin yg adil,
2. Pemuda yg sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya,
3. Orang yg hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid
4. Dua orang yg saling mengasihi karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah,
5. Seorang lelaki yg diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras yg cantik utk melakukan kejahatan tetapi dia berkata, 'Aku takut kepada Allah',
6. Seorang yg memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yg diberikan oleh tangan kirinya dan
7. Seseorang yg mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirlah air mata dr kedua matanya" (HR. Bukhari & Muslim)





"Dari Abu Hurairah 'Abdurrahman Bin Shakhr RA, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak melihat bentuk tubuhmu dan tidak pula melihat rupamu tetapi Allah melihat hatimu." (HR. Muslim)




Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah dia mengucapkan Laa Haula wa laa quwwata illa bil-laahil 'aliyyil-'azhiim' (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha Tinggi lagi Maha Agung" (H.R Baihaqi dan Ar Rabi'i)




Allah menyembunyikan ridha-Nya di dalam kebaikan. Maka jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun. Karena kita tidak akan pernah tahu kebaikan yang mana yang mendapat ridha Allah.




Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu. (Al Baqarah : 45).



Laki-laki bijak adalah ketika memuji wanita,
bukan memuji kecantikan rupanya,
namun menghargai ketinggian akhlaqnya.




Perempuan santun,
adalah ketika berdekatan dengan seorang laki-laki bukan penampilan rupa yang diutamakan,
namun kemampuan menjaga lisan dan pekertinya.




Namun, kelemahan laki-laki justru ketika ia melihat perempuan.
Yang dikagumi pertama adalah parasnya sedangkan paras itu justru ...
yang menjerumuskan laki-laki pada pilihan yang salah pada calon istrinya.




kesalahan perempuan adalah,
menonjolkan kemolekan,
keindahan dan kecantikan rupanya,
sehingga lupa menjaga lisan dan akhlaqnya dan itu yang sering dijadikan senjata laki-laki untuk membuainya dengan rayuan maut seolah-olah cinta itu bermuara di paras rupawan saja.




Hati-hati bagi yang belum berkeluarga,
jangan terjebak penampilan semata karena itu hanya casing semata,
dan jaga....jaga...jaga...senantiasa dijaga hati yang sudah berkeluarga,
karena salah satu jatuhnya rumah tangga karena tak mampu mengelola pandangan dan hati kedua pasangan yang ada.



nikmati dan ikhlaskan apa yang kamu alami saat ini.
bersyukurlah atas apa yang sudah kamu miliki dan yang belum kamu miliki




ketika hidup memberimu 100 alasan untuk menangis,
tunjukkanlah bahwa masih ada 1000 alasan untuk tersenyum




setiap orang pasti akan meninggalkanmu, atau justru kamu yang akan meninggalkan mereka

Selasa, 31 Januari 2012

Memilih Pasangan Idaman

Bagi yang belum mempunyai / menemukan pasangan seperti saya,.hehehehehe
Pada kesempatan ini, saya akan berbagi tentang cara memilih pasangan idaman menurut islam. Semoga kita akan mendapatkan yang terbaik untuk kita menurut ALLAH,..aamiin

“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.’” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Hal ini dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.

Setiap muslim yang ingin beruntung dunia akhirat hendaknya mengidam-idamkan sosok suami dan istri dengan kriteria sebagai berikut:

1. AGAMANYA

Ini adalah kriteria yang paling utama dari kriteria yang lain. Dalam memilih calon pasangan hidup, harus terdapat satu syarat ini. Karena Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)

Hendaknya seorang muslim berjuang untuk mendapatkan calon pasangan yang paling mulia di sisi Allah, yaitu seorang yang taat kepada aturan agama. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun menganjurkan memilih istri yang baik agamanya.
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)

ilmu agama adalah poin penting yang menjadi perhatian dalam memilih pasangan. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, padahal dia tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya? Dan disinilah diperlukan ilmu agama untuk mengetahuinya.

Maka pilihlah calon pasangan hidup yang memiliki pemahaman yang baik tentang agama. Karena salah satu tanda orang yang diberi kebaikan oleh Allah adalah memiliki pemahaman agama yang baik.

2. SEDERAJAT

 Sederajat dalam hal kedudukan, agama, nasab, rumah dan status sosial. Banyak dalil yang menunjukkan anjuran ini. Di antaranya firman Allah Ta’ala,

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)

Kesetaraan dalam agama dan kedudukan sosial dapat menjadi faktor kelanggengan rumah tangga. Hal ini diisyaratkan oleh kisah Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dinikahkan dengan Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha. Zainab adalah wanita terpandang dan cantik, sedangkan Zaid adalah lelaki biasa yang tidak tampan. Walhasil, pernikahan mereka pun tidak berlangsung lama. Jika kasus seperti ini terjadi pada sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apalagi kita?

3.PARASNYA

Menyenangkan saat dipandang, Karena paras yang cantik atau tampan, juga keadaan fisik yang menarik lainnya dari calon pasangan hidup kita adalah salah satu faktor penunjang keharmonisan rumah tangga. Maka mempertimbangkan hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu untuk menciptakan ketentraman dalam hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkan kita untuk menjadikan faktor fisik sebagai salah satu kriteria memilih calon pasangan dalam hadits yang telah disebutkan sebelumnya.

4. KESEHATAN JASMANI

Di antara hikmah dari pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum muslimin dan memperkuat kemuliaan kaum muslimin. Karena dari pernikahan diharapkan lahirlah anak-anak kaum muslimin yang nantinya menjadi orang-orang yang shalih yang mendakwahkan Islam.


TIPS MEMILIH CALON SUAMI

Bagi seorang muslimah yang hendak memilih calon pendamping, kriteria yang penting untuk diperhatikan Yaitu calon suami memiliki kemampuan untuk memberi nafkah. Karena memberi nafkah merupakan kewajiban seorang suami. Islam telah menjadikan sikap menyia-nyiakan hak istri, anak-anak serta kedua orang tua dalam nafkah termasuk dalam kategori dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun membolehkan bahkan menganjurkan menimbang faktor kemampuan memberi nafkah dalam memilih suami.

Namun kebutuhan akan nafkah ini jangan sampai dijadikan kriteria dan tujuan utama. Jika sang calon suami dapat memberi nafkah yang dapat menegakkan tulang punggungnya dan keluarganya kelak itu sudah mencukupi. Karena Allah dan Rasul-Nya mengajarkan sederhana dan menyukuri apa yang dikarunai Allah serta mencela penghamba dan pengumpul harta.

Bukan juga berarti calon suami harus kaya raya. Karena Allah pun menjanjikan kepada para lelaki yang miskin yang ingin menjaga kehormatannya dengan menikah untuk diberi rizki. 

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kalian. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An Nur: 32)


TIPS MEMILIH CALON ISTRI

Bukti bahwa wanita memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam adalah bahwa terdapat anjuran untuk memilih calon istri dengan lebih selektif. Yaitu dengan adanya beberapa kriteria khusus untuk memilih calon istri. Di antara kriteria tersebut adalah:

1. Bersedia taat pada suami

Seorang suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS. An Nisa: 34)

Sudah sepatutnya seorang pemimpin untuk ditaati. Ketika ketaatan ditinggalkan maka hancurlah ‘organisasi’ rumah tangga yang dijalankan. Oleh karena itulah, Allah dan Rasul-Nya dalam banyak dalil memerintahkan seorang istri untuk taat kepada suaminya, kecuali dalam perkara yang diharamkan. Meninggalkan ketaatan kepada suami merupakan dosa besar, sebaliknya ketaatan kepadanya diganjar dengan pahala yang sangat besar.

“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Al Albani)

Maka seorang muslim hendaknya memilih wanita calon pasangan hidupnya yang telah menyadari akan kewajiban ini.

2. Menjaga auratnya dan tidak memamerkan kecantikannya kecuali kepada suaminya

Berbusana muslimah yang benar dan syar’i adalah kewajiban setiap muslimah. Seorang muslimah yang shalihah tentunya tidak akan melanggar ketentuan ini. Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’” (QS. Al Ahzab: 59)


“Wanita yang berpakaian namun (pada hakikatnya) telanjang yang berjalan melenggang, kepala mereka bergoyang bak punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan bahkan mencium wanginya pun tidak. Padahal wanginya surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Berdasarkan dalil-dalil yang ada, para ulama merumuskan syarat-syarat busana muslimah yang syar’i di antaranya: menutup aurat dengan sempurna, tidak ketat, tidak transparan, bukan untuk memamerkan kecantikan di depan lelaki non-mahram, tidak meniru ciri khas busana non-muslim, tidak meniru ciri khas busana laki-laki, dll.

Maka pilihlah calon istri yang menyadari dan memahami hal ini, yaitu para muslimah yang berbusana muslimah yang syar’i.

3. Gadis lebih diutamakan dari janda

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan agar menikahi wanita yang masih gadis. Karena secara umum wanita yang masih gadis memiliki kelebihan dalam hal kemesraan dan dalam hal pemenuhan kebutuhan biologis. Sehingga sejalan dengan salah satu tujuan menikah, yaitu menjaga dari penyaluran syahawat kepada yang haram. Wanita yang masih gadis juga biasanya lebih nrimo jika sang suami berpenghasilan sedikit. Hal ini semua dapat menambah kebahagiaan dalam pernikahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Menikahlah dengan gadis, sebab mulut mereka lebih jernih, rahimnya lebih cepat hamil, dan lebih rela pada pemberian yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al Albani)

Namun tidak mengapa menikah dengan seorang janda jika melihat maslahat yang besar. Seperti  sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang menikah dengan janda karena ia memiliki 8 orang adik yang masih kecil sehingga membutuhkan istri yang pandai merawat anak kecil, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyetujuinya (HR. Bukhari-Muslim)

4. Keturunannya

Dianjurkan kepada seseorang yang hendak meminang seorang wanita untuk mencari tahu tentang nasab (silsilah keturunan)-nya.

Alasan pertama, keluarga memiliki peran besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Seorang wanita yang tumbuh dalam keluarga yang baik lagi Islami biasanya menjadi seorang wanita yang shalihah.

Demikian beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh seorang muslim yang hendak menapaki tangga pernikahan. Selain melakukan usaha untuk memilih pasangan, jangan lupa bahwa hasil akhir dari segala usaha ada di tangan Allah ‘Azza Wa Jalla. Maka sepatutnya jangan meninggalkan doa kepada Allah Ta’ala agar dipilihkan calon pasangan yang baik. Salah satu doa yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan shalat Istikharah. Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

“Jika kalian merasa gelisah terhadap suatu perkara, maka shalatlah dua raka’at kemudian berdoalah: ‘Ya Allah, aku beristikharah kepadamu dengan ilmu-Mu’… (dst)” (HR. Bukhari)

Rabu, 30 November 2011

Bertemu untuk Berpisah

            "Bertemu untuk Berpisah", insya allah semua orang sudah pernah mengalami. baik berpisah untuk selamanya maupun untuk sementara.  seperti 2 sisi koin yang saling berseberangan, tapi itulah hidup. jika kita tidak bertemu, kita akan berpisah. sebaliknya jika kita tidak berpisah, maka kita akan bertemu.

            "Berpisah untuk Bertemu" kata inilah yang lebih saya suka, karena lebih optimis dari pada kata sebelumnya "Bertemu untuk Berpisah" yang terlihat dan seakan akan pesimis. inilah yang saya rasakan sekarang, saya akan berpisah dengan seseorang yang sudah saya kenal kurang dari 1 tahun. dia teman kerja ku, dia pergi untuk pindah kerja ditempat yang baru.

            Selama aku kenal dia, sebenarnya dia orangnya baik, humoris, sangat peduli sekitar, tapi blak blakan orangnya. kalau cerita / curhat ndak mengenal suasana atau situasi sekitar. meskipun itu agak bersifat rahasia. dulu aq sering terganggu dengan curhatan atau cerita ceritanya yang sedikit memaksa untuk didengarkan. tapi mungkin sekarang saat saat itulah yang menjadi kenangan dan aku kangenin, . . :(

           Memang beginilah hidup, tidak ada yang abadi dan tidak semuanya berjalan sesuai dengan keinginan atau berjalan sesuai dengan harapan kita. Tapi semua itu harus kita syukuri sebagai warna dalam hidup, dan pasti semua ada hikmah dibalik smua kejadian perpisahan dan pertemuan itu.

Rabu, 12 Oktober 2011

kebesaran & Kekuasaan ALLAH

kita sebagai manusia hanya bisa melakukan 3B. yaitu berdo'a, berusaha dan bersyukur.
ada cerita nyata mengenai hal ini. ada seseorang ibu yang tengah hamil, dimana kehamilan kali ini merupakan kehamilan yang ke dua baginya. anak pertama dilahirkan secara cesar karena tidak merasakan sakit sedikit pun di perutnya meskipun udah mengeluarkan air ketuban banyak. sedangkan kelahiran anak kedua juga cesar, karena telah melebih i hari kelahiran. yaitu 9 bulan 18 hari. berat bayi 33 kg, sedangkan panjangnya 51cm dan berjenis kelamin laki laki.

karena kelebihan hari, maka ada masalah pada bayi yang dilahirkan, yaitu anak yang dilahirkan terminum air ketuban. sehingga harus di rawat insentif di rumah sakit selama 12 hari begitu pula ibu sang bayi. setelah 12 hari, akhirnya sang bayi dan ibunya di izinkan pulang. akan tetapi setiap seminggu sekali bayi dan sang ibu harus melakukan kontrol kesehatan. alhmdulillah selama di rumah, bayi dalam keadaan sehat dan selama 22 hari berat badan bayi naik 9 ons.

akan tetapi pada usia 34 hari, sang bayi terkena sakit batuk yang sebenarnya tidak parah. kekhawatiran sang ibu akan bayi nya, akhirnya di bawa ke sebuah puskesmas dan mendapat obat yg sudah di gerus (dihaluskan) harus diminum oleh sang bayi sendiri. setelah meminum obat sebanyak 2x, yaitu siang dan sore hari. sang bayi muntah waktu sore hari, setelah beberapa saat sang bayi lemas dan tidak bernafas lg ketika diperiksa oleh sang ayah. sang bayi langsung di larikan ke poliklinik terdekat, namun poliklinik tidak bisa menerima dan hanya di beri tabung oksigen untuk di lanjut ke rumah sakit. begitu sampai di ruang ICU, tidak begitu lama ternyata sang bayi sudah tidak tertolong lagi. innalillahi wa'innailahi roji'un,...

orang tua mana yang tidak sedih dan terguncang hati nya ketika mengalami kejadian itu. anak yang telah di harapkan, dikandung 9 bulan dan dilahirkan dengan susah payah, ternyata pergi meninggalkan dengan begitu cepat,.subhanallah,..begitu besar kuasa ALLAH atas segala yang di milikinya,.

itulah cerita nyata mengenai salah satu kebesaran & kekuasaan ALLAH. kun fayakun, jika allah menghendaki sesuatu terjadi, maka terjadilah. semoga sang bayi mendapat ketenangan disana, dan keluarga yang ditinggalkan dapat sabar dan ikhlas.

“Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula.
Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).

Jumat, 24 Juni 2011

Harapan Tak Seindah Kenyataan . . .

Ketika kita mengharapkan/menginginkan sesuatu,...
maka kita akan berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dengan sungguh sungguh dan semangat '45. Berharap apa yang di inginkan dapat terwujud sesuai harapan dan tidak meleset dari target awal. Apalagi kalau keinginan kita menyangkut masalah hati, kita sering menyampingkan perasaan orang lain,..

Sebagai manusia,..prasaan dan tindakan itu wajar adanya,..TAPI
kita harus ingat akan posisi kita sebagai makhluk yang sempurna tetapi lemah,...
Boleh dan tidak salah kalau kita menggebu gebu dalam mencapai apa yang kita inginkan, tapi jangan berlebihan. karena SESUATU YANG BERLEBIHAN itu tidak baik.

Banyak sisi negatif yang sering kita temui dalam kehidupan sehari hari, apalagi akhir akhir ini di berbagai berita TV, koran, radio dll kita sering mendengar,menyaksikan,membaca,bahkan melihat sendiri perbuatan tidak terpuji yang dialami oleh beberapa orang akibat dari HARAPAN TAK SEINDAH KENYATAAN. Banyak diantara mereka yang bertindak bodoh/di luar batas kewajaran yang menyia nyiakan hidup mereka sendiri. Padahal tidak ada yang berhak menghilangkan nyawa seseorang kecuali ALLAH SWT.

Jadi,..apabila kita mempunyai harapan/keinginan,..kita harus berusaha untuk mewujudkannya,..tapi jangan berlebihan. Jika memang harapan itu tidak terwujud, maka percayalah pasti ALLAH akan menggantinya dengan yang lebih baik dan tetap berpikirlah positif, anggap saja itu masih belum terbaik buat kita. Tetap buat harapan harapan baru dan berusaha mewujudkan harapan itu dengan sebaik-baiknya....^_^

`Jalani Hidup dengan Semangat disertai seNyuman,..oKe !!!

Selasa, 21 Juni 2011

seMentara. . .

Hidup itu indah,...
bagi yang tahu cara menjalankan & memanfaatkan hidup dengan baik, . .
ketahuilah,..
semua ini bersifat sementara, tak ada yang kekal,..
kesempurnaan hidup tergantung pada masing masing individu yang menjalani,..
apakah mau dibawah lewat jalur udara yang mudah terbawa oleh hembusan angin yang tidak punya arah tujuan yang pasti, pasrah kemana angin membawa hidup kita..,

lewat jalur laut,..tidak sebaik lewat jalur udara,..karena kita harus siap dengan terpaan ombak, hambatan batu karang & ganasnya penghuni laut,..jadilah nahkoda untuk diri sendiri & orang lain,..

jika kita memilih jalan darat untuk menjalani hidup ini, maka beruntunglah kita yang melewati jalur itu karena kita dapat singgah ke tempat tempat dimana kita dapat memperoleh & berbagi ilmu, pengalaman. akan tetapi jangan bersenang hati dulu, karena kita dapat tersesat bahkan menemukan jalan buntu jika kita tidak menggunakan hati & iman dalam bertindak,..

"Manfaatkanlah kesempatan yang lima, sebelum (datang) lima yang lainnya, yaitu: Masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Masa sehatmu sebelum datang sakitmu. Masa kayamu sebelum datang fakirmu. Masa hidupmu sebelum matimu. Dan masa senggangmu sebelum datang kesibukanmu."(HR. Imam Hakim dan Baihaqi)